Knowledge Management


1. Definisi Knowledge
Knowledge semakin diakui sebagai keharusan strategis baru dalam organisasi, paradigma bahwa knowledge adalah kekuatan , aset organisasi, oleh karena itu, kita harus mengelola, menyimpannya, mempertahankan untuk meningkatkan keuntungan. Saat ini ada paradigma baru dari perspektif organisasi,  knowledge harus dibagi dalam rangka untuk tumbuh. Telah terbukti bahwa organisasi yang berbagi knowledge antara manajemen dan staf, organisasi tumbuh lebih kuat dan menjadi lebih kompetitif, ini adalah inti dari knowledge management (Filemon, 2008). Knowledge menurut Filemon (2008) Ketika informasi diproses lebih lanjut, ia memiliki potensi untuk menjadi pengetahuan (knowledge), informasi diproses lebih lanjut ketika seseorang menemukan pola hubungan yang ada antara data dan informasi, dan ketika seseorang mampu menyadari dan memahami pola dan implikasinya, maka koleksi data dan informasi menjadi pengetahuan (knowledge). Tapi knowledge tidak sekedar informasi yang tergantung konteks, tetapi memiliki kecenderungan untuk menciptakan konteks sendiri. Gambar 1 mengambarkan konseptual perkembangan data mejadi pengetahuan (kenowledge).

Gambar 1 Konsep Perkembangan Data Menjadi Pengetahuan

Secara umum, ada dua jenis knowledge (Filemon, 2008) : tacit knowledge dan explicit knowledge. Tacit knowledge adalah informasi atau pengetahuan yang tersimpan dalam otak seseorang sedangkan, explicit knowledge adalah informasi atau pengetahuan terkandung dan tersimpan dalam dokumen atau bentuk lain selain otak manusia, sehingga explicit knowledge dapat disimpan atau tertanam dalam, produk, proses, jasa dan sistem. Kedua jenis knowledge tersebut dapat diproduksi sebagai hasil dari interaksi atau inovasi, menyerap fungsi sehari-hari organisasi dan memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan, memungkinkan organisasi untuk menanggapi situasi baru dan tantangan yang muncul dimasa yang akan datang. Gambar 2 menggambarkan konseptual penciptaan pengetahuan (knowledge) sebagai berikut (Nonaka, 1996):

Gambar 2 Konsep Penciptaan Pengetahuan (knowledge)

Proses penciptaan pengetahuan didasarkan pada baris antara tacit dan explicit knowledge. Gambar 2  menunjukkan empat mode konversi pengetahuan diantaranya sosialisasi (dari individu tacit knowledge ke grup tacit knowledge), eksternalisasi (dari tacit knowledge ke explicit knowledge), kombinasi (dari explicit knowledge ke explicit knowledge), dan internalisasi (dari explicit knowledge ke tacit knowledge) berikut ini penjelasan mengenai mode konversi pengetahuan:
  • Sosialisasi (Socialization) adalah proses menciptakan tacit knowledge umum melalui pengalaman bersama, dalam sosialisasi interaksi dibangun di mana individu berbagi pengalaman pada waktu dan waktu yang sama, proses ini sering diartikulasikan keyakinan dan keterampilan yang terkandung diciptakan dan dikembangkan. Dalam sosialisasi, tacit knowledge dari satu orang dibagi dan ditularkan ke orang lain dan menjadi bagian tacit knowledge  dari orang lain.
  • Eksternalisasi (Externalization) adalah proses menerjemahkan/mengutarakan tacit knowledge ke explicit knowledge seperti konsep atau gambar, proses sering menggunakan kiasan, analogi, atau sketsa. Eksternalisasi sering dipicu oleh sebuah dialog/diskusi dimaksudkan untuk menciptakan konsep-konsep dari tacit knowledge. Contoh eksternalisasi adalah proses menciptakan konsep produk baru atau mengembangkan proses produksi baru dengan  memproses tacit knowledge dalam otak ahli diartikulasikan dan dinyatakan sebagai konsep atau gambarkan, sehingga menjadi explicit knowledge yang dapat lebih dipelajari dan disempurnakan.
  • Kombinasi (combination) adalah proses merangkai explicit knowledge baru dan yang sudah ada menjadi pengetahuan yang sistemik, misalnya seorang peneliti dapat merakit array explicit knowledge sebelumnya sudah ada dalam rangka mempersiapkan satu set baru spesifikasi untuk sebuah prototipe produk baru, atau seorang insinyur dapat menggabungkan gambar dan spesifikasi desain untuk menghasilkan desain produk baru.
  • Internalisasi (Internalization) adalah proses mewujudkan explicit knowledge ke tacit knowledge, contoh "learning by doing", atau explicit knowledge yang tersedia sebagai teks, suara, atau video memfasilitasi proses internalisasi yang digunakan untuk dipelajari dan menjadi bagian dari tacit knowledge orang lain.
2. Definisi Knowledge Management
Tidak ada definisi knowledge management  yang diterima secara universal. Tapi ada banyak definisi disodorkan oleh para ahli, knowledge management adalah konversi tacit knowledge ke explicit knowledge dan sharing dalam organisasi (Filemon, 2008), knowledge management merupakan proses yang membantu organisasi mengidentifikasi, memilih, mengatur, menyebarkan dan mentransfer informasi penting dan keahlian yang merupakan bagian dari dalam organisasi dengan cara yang terstruktur dengan demikian di harapkan dapat menata pengetahuan agar dapat dengan mudah dapat digunakan atau dimanfaatkan secara efektif dan efisien, knowledge management terfokus pada identifikasi pengetahuan, memberikan penjelasan dengan sedemikian dapat dibagi dengan cara yang formal dan berharap dapat meningkatkan nilai penggunaan kembali pengetahuan tersebut. Literatur yang berkaitan dengan knowledge management memiliki sudut pandang yang berbeda, di zaman modern ini organisasi telah menyadari pentingnya strategi knowledge management oleh karena itu penciptaan manajemen dan knowledge sharing sangat penting di jadikan sebuah agenda (Coakers, 2010). Knowledge management dan knowledge sharing merupakan penciptaan dan transfer pengetahuan (McInerney, 2002).

3. Definisi Knowledge Sharing
Knowledge Sharing muncul karena adanya upaya individu untuk mentransfer pengetahuan kepada orang lain dalam organisasi, keberhasilan dalam berbagi (sharing) tergantung pada kemampuan penerima dan kemampuan untuk belajar (Dixon, 2000),  knowledge sharing didasarkan pada tiga faktor seperti karakteristik penerima (seperti daya serap, bahasa dan pengetahuan teknis), jenis tugas (rutin atau tidak rutin) dan jenis pengetahuan (tacit dan explicit). Daya serap memungkinkan penerima untuk memahami dan menggunakan pengetahuan yang di terima dimana kapasitan ini tergantung pada kecukupan pengetahuan penerima untuk memahami konteks dan latar belakang masalah (Dixon, 2000). Knowledge sharing merupakan suatu aktivitas yang banyak dibahasa dalam tingkatan dalam ilmu knowledge management, knowledge sharing merupakan bagian penting dalam knowledge management.  Knowledge sharing dapat melibatkan individu, tim dan organisasi, tujuan dari knowledge sharing adalah untuk mentrasfer pengetahuan dari individu kepada tim atau kepasa organisasi (An Fengjie, 2004), gambaran proses knowledge sharing dapat merupakan sebuah bagian kontribusi dari pengetahuan dimana salah satunya mendapatkan pengetahuan, menambahkan pemehaman mereka sendiri dan mengolahnya menjadi pengetahuan. Penciptaan pengetahuan dapat dilakukan dengan melakukan konversi pengetahuan ini didasarkan pada konsep pengetahuan tacit dan eksplisit, dan bahwa implikasi pengetahuan dicapai, tidak hanya oleh konversi pengetahuan, tetapi juga melalui transfer pengetahuan dari tingkat individu sampai kelompok, tingkat organisasi dan antar organisasi (Small, 2006).

4. Definisi Knowledge Building
Knowledge building adalah proses menciptakan ide-ide baru melalui modifikasi dan sintesis dari ide-ide yang ada, sederhananya, ide datang dari ide-ide lain, dan kadang-kadang berkolaborasi dan mengasilkan sesuatu yag baru. Knowledge building terjadi melalui usaha yang disengaja untuk meningkatkan ide, menghasilkan sebuah produk yang merupakan ide baru seperti penjelasan, desain, sejarah, interpretasi dari sebuah karya sastra, percobaan, atau teori (Bereiter, 2002).

5. Daftar Pustaka
  • An Fengjie, Qiao Fei and Chen Xin, 2004, Knowledge Sharing and Web-Based Knowledge-Sharing Platform. IEEE International Conference on E-Commerce Technology for Dynamic E-Business (CEC-East'04), 278-281.
  • Bereiter, C. 2002, Education and mind in the knowledge age. Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates.
  • Coakers, A, Granados, 2010, Knowledge Management, Strategy, and Technology: a Global Snapshot.
  • Dixon, N. D, 2000, Common Knowledge: How Companies Thrive by Sharing What They Know. Boston, MA: Harvard Business School Press.
  • Filemon A. and Uriarte, JR, 2008, Introduction to Knowledge Management, ASEAN Foundation, Jakarta, Indonesia.
  • McInerney, Clare. 2002, Knowledge management and the dynamic nature of knowledge. Journal of the American Society for Information.
  • Small, C. T., & Sage, A. P. 2005/2006, Knowledge management and knowledge sharing: a review. Information Knowledge Systems Management, 5, 153-169.



Comments

  1. Terimakasih kakak atas artikel nya. Artikelnya sangat membantu saya, terus tulis artikel lainnya ya kak. O iya, perkenalkan nama saya Putri Amelia Nim 1622520017 dari kampus ISB Atma Luhur

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Penerapan dan Pemanfaatan Empat Domain COBIT pada Proses Audit Sistem Informasi

Independensi dan Profesionalisme Auditor Internal vs Auditor Eksternal