Posts

Showing posts from 2013

Social Network Analysis: Collaborative Network Penyuluh Pertanian Dalam Mendukung Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan

Abstract Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) telah berjalan mulai tahun 2008 dengan penyaluran dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM PUAP) kepada Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) berupa penguatan permodalan yang digunakan untuk budidaya tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebuna, usaha non budidaya meliputi usaha industri rumah tangga pertanian, pemasaran skala kecil dan usaha lain berbasis pertanian. Ego-network menganalisis struktur keterkaitan atau hubungan lokal masing-masing node dalam jaringan, mencangkup ukuran dan kepadatan masing-masing hubungan node dengan node lainya, bertujuan untuk memahami, menggambarkan  variasi dalam perilaku seluruh individu dalam struktur sosial, analisis struktur keterkaitan atau hubungan lokal masing-masing node dalam pelaksanaan program PUAP menjadi langkah yang relevan untuk memahami keterhubungan dan collaborative network aktor-aktor dalam jaringan (network)  khususnya penyuluh pertanian, dengan tujuan untuk dapa

Actor Network Theory

Actor network theory merupakan pendekatan interdisipliner pada studi ilmu ilmu, ilmu sosial dan studi teknologi. Sebenarnya Teori ini berawal dari Michel Callon (1991) dan Bruni Latour (1992) di Centre de Sociologie de l’Innovation Ecole des Mines di Paris, teori ANT digunakan untuk memahami proses inovasi teknologi dan penciptaan pengetahuan, ANT terus berkembang dalam ilmu sosial sejak kemunculannya pada awal tahun 1980 [1], ANT telah memberikan kontribusi penting untuk pendekatan analitik dan asumsi tentang pengetahuan, subjektivitas sosial nyata. ANT berfokus pada materi sosial dan bagaimana hubungan antara objek-objek dunia nyata. Sepanjang tahun 1980-an dan 1990-an, ANT sering digunakan dalam cangkupan penelitian seperti sosiologi, teknologi, feminisme, geografi budaya, organisasi dan manajemen, perencanaan lingkungan dan kesehatan[2]. ANT meneliti interkoneksi manusia untuk memahami bagaimana network yang menghasilkan kekuatan dan efek lainnya seperti pengetahuan, identitas

Model Identifikasi Perencanaan Keamanan Pada E-Business

Image
Pengantar E-Business sebagai salah satu entitas yang mampu menghasilkan keuntungan bagi organisasi / perusahaan maupun individu adalah aset yang berharga yang harus dijaga dan dilindungi. Dalam proses menjaga tersebut, tidaklah mudah dikarenakan banyak rintangan dan masalah yang harus dihadapi. Berbagai masalah yang mengancam keamanan e-Business perlu di lakukan identifikasi agar kedepannya sistem dapat menangkal ancaman-ancaman tersebut. Proses identifikasi sebagai lapisan pertama atau tahap awal dari tahapan-tahapan manajemen keamanan dalam e-Business, adalah sangat penting dilakukan karena tahapan selanjutnya yaitu proses evaluasi resiko, hasilnya bergantung pada temuan yang berhasil diidentifikasi dari tahap ini. Pendekatan yang dilakukan dalam merancang model identifikasi perencanaan keamanan yaitu melalui studi literatur yang berhubungan dengan proses manajemen keamanan e-Business. Hasil yang diharapkan dari perumusan adalah berupa rekomendasi proses-proses apa saja yang perl

Spatial Social Network Analysis: Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) or an Exertion Development Program in Supporting the Region Revitalization Development

Spatial Social Network Analysis: Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) or an Exertion Development Program in Supporting the Region Revitalization Development Abstact Sejalan dengan perkembangan pelaksanaan program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) khususnya di kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu, dimulai dengan penyaluran dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) kepada Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani/Petani) berupa penguatan permodalan yang digunakan untuk (1) Budidaya tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan. (2) Usaha non budidaya meliputi usaha industri rumah tangga pertanian, pemasaran skala kecil dan usaha lain berbasis pertanian, disisilain analisis peran aktor dari seluruh stakeholder program PUAP menjadi langkah yang relevan, untuk menemukan strategi dalam peningkatan kinerja pelaksanaan program PUAP, dengan tujuan memahami keterhubungan atau konetivitas dari aktor-aktor dalam jaringan, dalam rangka penyusunan strategi, mene

Spatial social network analysis

Ego-Networks Ego-Networks adalah sub-network yang berpusat pada node tertentu. untuk dapat menghasilkan ego-network kita menangkap semua hubungan antara node dan node lainya. Ego-Network menganalisis struktur keterkaitan / hubungan lokal masing-masing node dalam jaringan, sebuah ego-network terdiri dari simpul fokus dan set-node yang berdekatan dari simpul fokus dan dasar dari ego-network mencangkup ukuran dan kepadatan masing-masing hubungan node dengan node lainya (Granovetter, 1978). Spatial social network analysis Spatial social network analysis mencoba melihat dan membahas bagaimana posisi seorang aktor dalam ruang geografis/wilayah tertentu dapat dianalisis bersamaan dengan posisi mereka di jaringan sosial (social network). Spasial Sosial Network menjelaskan peran penting konsep spasial, seperti jarak, lokasi, kedekatan, lingkungan, dan wilayah berpengaruh dalam lingkungan masyarakat, perilaku sosial secara geografis merupakan konteks yang spesifik, dan bahwa ruang dan

Sistem Terdistribusi

Sistem Terdistribusi Sistem Terdistribusi adalah kumpulan komputer yang berkomunikasi melalui jaringan, dan terkoordinasi untuk mencapai suatu  tujuan. Tujuannya dapat berbagai bentuk misal pembagian information resource atau sumber daya informasi, dan sebagainya. Biasanya digunakan untuk pemrograman jaringan dan untuk melakukan integrasi sistem yang homogen. Teknologi Java yang dimanfaatkan untuk Sistem Terdistribusi adalah RMI (Remote Method Invoke) yang memang dibuat khusus oleh Sun Microsystem (sekarang Oracle). Syarat terjadinya share information di dalam sistem terdistribusi adalah sebagai berikut.  Jika informasi dalam berbentuk class, maka class informasi tersebut harus dimiliki pada server dan pada client. Dan harus setara secara strukturnya. Selain itu harus dilakukan marshaling atau serializeable kepada class tersebut. Marshal yang dimaksud adalah melakukan perubahan pada struktur data atau objek sehingga format strukturnya dapat dikenali, disimpan, atau dilakukan se

Decision Support System

Image
Decision Support System  (Sistem Pendukung Keputusan) Decision Support System atau Sistem Pendukung Keputusan (SPK) secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi – terstruktur [1]. Secara khusus, SPK didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi – terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu. Proses pengambilan keputusan, melibatkan empat tahapan, yaitu: 1. Intelligence Dalam tahap ini, pengambil keputusan mempelajari kenyataan yang terjadi sehingga kita bisa mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah yang sedang terjadi, biasanya dilakukan analisis berurutan dari sistem ke subsistem pembentuknya. Dari tahap ini, didapatkan keluaran berupa dokumen pernyataan masalah. 2. Design Dalam tahap ini, pengambil keputusan menemukan

TOGAF (The Open Group Architecture Framework)

Image
Apa itu TOGAF ? TOGAF memberikan metode yang detil bagaimana membangun dan mengelola serta mengimplementasikan arsitektur enterprise dan sistem informasi yang disebut dengan Architecture Development Method (ADM). ADM merupakan metode generik yang berisikan sekumpulan aktivitas yang digunakan dalam memodelkan pengembangan arsitektur enterprise. Metode ini juga dibisa digunakan sebagai panduan atau alat untuk merencanakan, merancang, mengembangkan dan mengimplementasikan arsitektur sistem informasi untuk organisasi. TOGAF ADM seperti ditunjukkan pada Gambar dibawah ini, juga merupakan metode yang fleksibel yang dapat mengantifikasi berbagai macam teknik pemodelan yang digunakan dalam perancangan, karena metode ini bisa disesuaikan dengan perubahan dan kebutuhan selama perancangan dilakukan.     The Open Group Architecture Framework Architecture TOGAF ADM juga menyatakan visi dan prinsip yang jelas tentang bagaimana melakukan pengembangan arsitektur enterprise, prinsip tersebu

Penerapan dan Pemanfaatan Empat Domain COBIT pada Proses Audit Sistem Informasi

Image
COBIT (Control Objective for Information and related Technology)  adalah suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi. COBIT dirancang sebagai alat penguasaan teknologi informasi yang membantu dalam pemahaman dan memanage resiko, manfaat serta evaluasi yang berhubungan dengan teknologi informasi. Standar COBIT dikeluarkan oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA. COBIT 4.0 merupakanversi terbaru. Disusun oleh  Information Systems Audit and Control Foundation (ISACF®) pada tahun 1996. Edisi kedua dari COBIT diterbitkan pada tahun 1998. Pada tahun 2000 dirilis COBIT 3.0 oleh ITGI (Information Technology Governance Institute) dan COBIT 4.0 pada tahun 2005. Rilis terakhir COBIT 4.1 dirilis pada tahun 2007. COBIT merupakan standar yang dinilai paling lengkap dan menyeluruh sebagai framework audit sistem informasi karena dikembangkan secara berkelanjutan oleh lembaga swadaya profesional auditor yang tersebar di hampir seluruh negara. Dimana di setiap

Peranan Auditor Sistem Informasi Dalam Upaya Pemberantasan Korupsi

Oleh : Adriana P. Rahangiar Dewasa ini Auditor Sistem Informasi memegang peranan penting dalam melakukan audit terhadap suatu proses bisnis atau kegiatan yang dilakukan oleh pihak swasta maupun pemerintah. Pelaksanaan proses audit yang efektif dan efisien harus didukung oleh kemampuan teknis, pengetahuan dan moral auditor yang terlibat dalam proses audit. Melalui proses audit, dapat diketahui bagaimana keadaan keseluruhan jalannya bisnis perusahaan dan dapat diketahui adanya penyimpangan dana keuangan yang mengarah pada tindakan korupsi. Pendahuluan Proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang tejadi selama proses auditing, memungkinkan seorang auditor dapat menemukan kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pihak tertentu yang mungkin sangat merugikan bagi banyak pihak selama proses bisnis suatu perusahaan berjalan.  Dalam pelaksanaan audit ada kecenderungan pihak yang diaudit melakukan tindakan-tindakan yang dimaksudkan untuk menghambat proses audit perusaha

Independensi dan Profesionalisme Auditor Internal vs Auditor Eksternal

Independen dan profesionalisme menjadi syarat utama bagi orang yang bekerja sebagai auditor eksternal ataupun auditor internal, gambaran seseorang yang professional dalam profesi dicerminkan kedalam lima hal, yaitu: pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan dengan sesama profesi, auditor eksternal dan auditor internal yang memiliki pandangan profesionalisme yang tinggi akan memberikan kontribusi yang dapat dipercaya oleh para pengambil keputusan, tulisan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana independensi dan profesionalisme auditor Internal dan auditor eksternal dalam menjalankan tugas sebagai seorang auditor. Pendahuluan Tulisan ini mengangkat isu bahwa auditor eksternal dan auditor internal yang memiliki pandangan profesionalisme dan indepedensi yang tinggi akan memberikan kontribusi yang dapat dipercaya oleh para pengambil keputusan. Pemeriksaan atas laporan keuangan sangat diperlukan, terutama bagi perusahaan berbad