Posts

Showing posts from March, 2013

Penerapan dan Pemanfaatan Empat Domain COBIT pada Proses Audit Sistem Informasi

Image
COBIT (Control Objective for Information and related Technology)  adalah suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi. COBIT dirancang sebagai alat penguasaan teknologi informasi yang membantu dalam pemahaman dan memanage resiko, manfaat serta evaluasi yang berhubungan dengan teknologi informasi. Standar COBIT dikeluarkan oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA. COBIT 4.0 merupakanversi terbaru. Disusun oleh  Information Systems Audit and Control Foundation (ISACF®) pada tahun 1996. Edisi kedua dari COBIT diterbitkan pada tahun 1998. Pada tahun 2000 dirilis COBIT 3.0 oleh ITGI (Information Technology Governance Institute) dan COBIT 4.0 pada tahun 2005. Rilis terakhir COBIT 4.1 dirilis pada tahun 2007. COBIT merupakan standar yang dinilai paling lengkap dan menyeluruh sebagai framework audit sistem informasi karena dikembangkan secara berkelanjutan oleh lembaga swadaya profesional auditor yang tersebar di hampir seluruh negara. Dimana di setiap

Peranan Auditor Sistem Informasi Dalam Upaya Pemberantasan Korupsi

Oleh : Adriana P. Rahangiar Dewasa ini Auditor Sistem Informasi memegang peranan penting dalam melakukan audit terhadap suatu proses bisnis atau kegiatan yang dilakukan oleh pihak swasta maupun pemerintah. Pelaksanaan proses audit yang efektif dan efisien harus didukung oleh kemampuan teknis, pengetahuan dan moral auditor yang terlibat dalam proses audit. Melalui proses audit, dapat diketahui bagaimana keadaan keseluruhan jalannya bisnis perusahaan dan dapat diketahui adanya penyimpangan dana keuangan yang mengarah pada tindakan korupsi. Pendahuluan Proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang tejadi selama proses auditing, memungkinkan seorang auditor dapat menemukan kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pihak tertentu yang mungkin sangat merugikan bagi banyak pihak selama proses bisnis suatu perusahaan berjalan.  Dalam pelaksanaan audit ada kecenderungan pihak yang diaudit melakukan tindakan-tindakan yang dimaksudkan untuk menghambat proses audit perusaha

Independensi dan Profesionalisme Auditor Internal vs Auditor Eksternal

Independen dan profesionalisme menjadi syarat utama bagi orang yang bekerja sebagai auditor eksternal ataupun auditor internal, gambaran seseorang yang professional dalam profesi dicerminkan kedalam lima hal, yaitu: pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan dengan sesama profesi, auditor eksternal dan auditor internal yang memiliki pandangan profesionalisme yang tinggi akan memberikan kontribusi yang dapat dipercaya oleh para pengambil keputusan, tulisan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana independensi dan profesionalisme auditor Internal dan auditor eksternal dalam menjalankan tugas sebagai seorang auditor. Pendahuluan Tulisan ini mengangkat isu bahwa auditor eksternal dan auditor internal yang memiliki pandangan profesionalisme dan indepedensi yang tinggi akan memberikan kontribusi yang dapat dipercaya oleh para pengambil keputusan. Pemeriksaan atas laporan keuangan sangat diperlukan, terutama bagi perusahaan berbad

Social Network Analysis

Social Network Analysis Dalam ilmu-ilmu sosial, social network analysis telah menjadi alat metodologi yang kuat di samping statistik, konsep jaringan telah didefinisikan, diuji, dan diterapkan dalam tradisi penelitian di seluruh ilmu-ilmu sosial, mulai dari antropologi, sosiologi, administrasi bisnis dan sejarah (Nooy, 2005). SNA fokus pada struktur kelompok manusia (groups), komunitas, organisasi, markets, masyarakat, atau sistem yang ada dunia (world system). Dasar visualisasi jaringan sosial diletakkan oleh para peneliti yang menyebut diri mereka sociometrists. JL Moreno  mendirikan sebuah ilmu sosial yang disebut sociometry, yang mempelajari hubungan interpersonal, mereka berpendapat masyarakat bukan merupakan agregat dari individu dan karakteristik mereka, tetapi merupakan struktur hubungan interpersonal. Oleh karena itu, individu bukanlah unit sosial dasar. Masyarakat (social atoms) terdiri dari individu dan hubungan sosial, ekonomi, atau budaya dan dihubungkan ke dalam kelomp

Teknologi Web3D

Web3D Pada dasarnya Web3D merupakan konsep dari konten 3D interaktif ditampilkan melalui world wide web[6]. istilah Web3D yang dimaksudkan mencakup semua teknologi yang spesifik untuk menampilkan, mengeksplorasi konten web dalam tiga dimensi (3D)[6], Web3D merupakan desain website tiga dimensi (3D) yang digunakan untuk virtual objek apapun  yang dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu X, Y, Z secara bersamaan. Setiap user dapat melihat objek dengan jelas dari sisi mana user akan melihatnya, objek dapat bergerak dan berpindah koordinat dengan dikendalikan oleh user yang berinteraksi melalui mouse dan keyboard. Web3D pada awalnya merupakan suatu gagasan untuk menampilkan dan menavigasi website menggunakan grafik 3D, istilah ini sekarang digunakan untuk semua konten 3D yang interaktif yang tertanam ke dalam web html, dan dapat dilihat dan disajikan melalui web browser. Teknologi Web3D memerlukan Web3D viewer untuk melihat jenis konten, diantaranya seperti, WebGL (Web Graphics Library) meru

Collaborative Networks

Collaborative Networks Kolaborasi sangat umum di masyarakat saat ini. Hal ini terbukti ampuh untuk memecahkan masalah, membangun konsensus, dan membantu proses pengambilan keputusan[1]. Secara historis, kolaborasi telah diatur melalui hierarki kolaborasi, di mana setiap anggota dikendalikan dan diawasi oleh anggota top lainnya, karyawan didominasi oleh manajer, dan pelanggan dikendalikan oleh organisasi[2]. Kolaborasi adalah sebuah proses di mana entitas berbagi informasi, sumber daya dan tanggung jawab untuk bersama-sama merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program kegiatan untuk mencapai tujuan bersama[3]. Kolaborasi juga merupakan suatu hubungan yang memiliki tujuan tertentu, kolaborasi juga dapat diartikan sebagai salah satu bentuk kerjasama dalam upaya untuk pencapaian tujuan, kolaborasi memiliki tujuan diantaranya 1) memecahkan masalah, 2) menciptakan sesuatu, dan 3) menemukan sesuatu di dalam sejumlah hambatan. Istilah kolaborasi selama ini lebih akrab digunakan di k